Ciri Attachment Disorder atau Gangguan Hubungan Sosial dan Kiat Mengatasinya

Gangguan hubungan sosial rentan berkembang semasa kanak-kanak.

Attachment disorder atau gangguan kelekatan mempengaruhi perilaku kemampuan seseorang untuk membentuk dan mempertahankan hubungan, dilansir Medical News Today.

Gangguan hubungan sosial ini rentan berkembang semasa kanak-kanak.

Attachment disorder ketika anak tidak bisa memiliki hubungan emosional yang konsisten dengan orang tua atau pengasuh utama.

Tak ada diagnosis gangguan kelekatan untuk orang dewasa, walaupun tetap bisa mengalami itu dengan gejala yang berbeda dibandingkan anak-anak.

Bangun Ikatan dengan Anak di Era Digital dengan Bermain Bareng Merujuk Attachment Trauma Network, sikap kelekatan yang tak lazim dipandang sebagai gangguan.

Misalnya, dialami anak-anak yang memiliki latar belakang penelantaran atau yang tidak lagi bersama orang tua kandung.

Jenis gangguan apa pun rentan menghambat kesehatan emosional anak dan kemampuannya untuk memiliki hubungan yang bermakna.

Gangguan kelekatan bisa berdampak buruk hubungan pribadi dan kualitas hidup seseorang secara keseluruhan.

Batasan Diri, Apa Saja Manfaatnya? 1.

Riwayat pengabaian, penelantaran, pelecehan, atau diasuh berganti-ganti 2.

Mencari kasih sayang atau kenyamanan dari orang asing, misalnya keterikatan semu 3.

Perilaku antisosial 4.

Kurangnya spontanitas, fleksibilitas, dan empati 5.

Memiliki hubungan kelekatan yang tidak tepat 6.

Kontak mata yang buruk 7.

Memiliki masalah dengan pembelajaran, perhatian, pemantauan, dan pengaturan diri Merujuk Medical News Today perawatan untuk gangguan kelekatan pada masa kanak-kanak biasanya melibatkan psikoterapi.

Terapi ini juga bermanfaat bagi orang dewasa yang mengalami masalah attachment disorder.

Terapi kelekatan berfokus membantu seseorang mengatasi dampak dari pengalaman awal yang negatif dengan kelekatan.

Untuk orang dewasa konseling pasangan juga bisa membantu melihat gangguan kelekatan mempengaruhi hubungan mereka.

Pilihan Editor: 2 Jenis Gangguan Hubungan Sosial atau Attachment Disorder

Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *