Di era modern sekarang ini, masih banyak orang yang tertarik dengan iming-iming penggadaan uang yang cepat dan instan.
Dalam laporan yang diambil dari Tempo, sedang ramai berita tentang Tohari, yang juga dikenal sebagai Mbah Slamet, menambah daftar kasus dukun yang melakukan penipuan penggandaan uang dan pembunuhan.
Ia juga menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan berantai 12 orang di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Ia menipu para korbannya dengan berpura-pura sebagai dukun pengganda uang.
Perlu diingat untuk berhati-hati terhadap sesuatu yang sekiranya tidak dapat dipercayai.
Ada banyak orang jahat di luar sana yang mencoba menipu orang lain dan tidak mungkin mendapatkan keuntungan secara instan.
Bahkan, beberapa dukun atau orang pintar berusaha untuk menguras semua harta yang dimiliki pelanggannya, tidak hanya materi saja yang hilang tapi nyawa pun juga bisa.
Begitupun kasus dukun di Banjarnegara yang melakukan penipuan hingga pembunuhan berencana.
Simak 5 kasus dukun pengganda uang di Indonesia berikut ini.
9 Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Teridentifikasi Kasus dukun pengganda uang pertama bernama Yanto di Gresik Jatim, Yanto mengaku bahwa dirinya bisa menggandakan uang secara instan menggunakan ritual darah untuk sesajen jenglot yang bisa menggandakan uang.
Korban yang telah ditipu berasal dari berbagai daerah mulai dari Gresik, Lamongan, Surabaya dan Tuban.
Salah satu korban melaporkan polisi sebab dirinya telah menyerahkan Rp 565 juta ke Abah Yanto yang dijanjikan akan membuat uangnya bertambah banyak sebesar Rp 3,9 miliar pada September 2022.
Namun ternyata, janji tersebut tidak bisa ditepati dan Abah Yanto hanya bisa mengembalikan Rp 170 juta dengan bundelan uang masing-masing Rp 10 juta yang bagian atas dan bawahnya uang asli sementara sisanya uang mainan.
Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo dikenal mampu menggandakan uang secara gaib.
Aksi Dimas Kanjeng telah terekam melalui YouTube sehingga bisa menipu banyak orang, termasuk seorang politisi dan doktor lulusan American University bernama Marwah Daud.
Mengapa Dukun Pengganda Uang Masih Dipercaya Masyarakat? Ini Kata Psikolog UGM Hingga pada 2016, terdapat kasus pembunuhan Abdul Gani dan Ismail yang dilukai dengan benda tajam dan benda tumpul hingga tewas.
Keduanya dibunuh oleh Taat Pribadi yakni pimpinan padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo sebab kekhawatiran dirinya yang berpikir jika dua orang pengikutnya tersebut akan membongkar praktik penipuan miliknya.
Baru-baru ini pada Maret 2023, terdapat kasus penggandaan uang yang dilakukan oleh Slamet Tohari di Banjarnegara.
Penggandaan uang ini telah dilakukan Slamet sejak lama dan Slamet membunuh 11 korbannya yang meminta kembali uangnya.
Aksi kejahatan Slamet ini diungkap oleh salah satu korban yang mengirimkan pesan kepada keluarganya sebelum dibunuh oleh pelaku atau dukun gadungan tersebut.
Kasus penipuan, pembunuhan, dan penggandaan uang terjadi di Magelang pada 2021.
Korban bernama Lasman, Wasdiyanto, dan Suroto yang diracun oleh IS yakni dukun pengganda uang di Magelang.
Air bercampur potasium sianida yang diberikan IS kepada korbannya ini, merupakan syarat yang harus diikuti dengan meminumnya sebelum mereka sampai di rumah.
IS berhasil mendapatkan uang sebesar Rp 25 juta dan membunuh korbannya setelah mendapatkan uang tersebut.
Kasus penggandaan uang dan pembunuhan terjadi Depok yang dilakukan oleh pemimpin Padepokan Satrio Aji bernama Satrio Bayu Aji AH dan asistennya bernama R.
Kedua orang tersebut melancarkan aksinya melalui grup Facebook dengan dalih dapat menggandakan emas batangan.
Setelah berhasil mendapatkan korban dan menerima emas batangan, Satrio Bayu Aji AH dan asistennya yang bernama R membunuh Shendy Eko dan Ahmad Sanusi menggunakan racun potasium sianida.
Nah, itu dia 5 kasus dukun pengganda uang di Indonesia, salah satunya di Banjarnegara yang harus diwaspadai semua orang.
Ingat, bahwa tidak ada penggandaan uang secara instan, apabila memang ada pasti berujung penipuan.
Nur Qomariyah